Pemerintah Diminta Segera Cari Solusi Terkait Kelangkaan Garam

Mediaaspirasi - Langkanya garam sejak sepekan terakhir ini yang melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia menjadikan sebagai tambahan polemik baru di era pemerintahan Jokowi.

 

Direktur Eksekutif Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah Almahdaly, sebagaimana dilansir GoAceh, Selasa (1/8/2017), menuturkan, pemerintah diminta untuk segera mengatasi persoalan tersebut, sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyakit. 

 

"Kita semua tahu kalau kekurangan yodium akan menyebabkan kerdil, IQ rendah, gondok, dan tingkat keguguran hamil semakin tinggi," sebutnya.

 

Karenanya, agar masalah ini tak terulang lagi tahun depan dan seterusnya, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah. Menurut Sayed, perusahaan negara yang menangani garam harus punya tempat penyimpanan atau gudang yang mampu menyimpan garam untuk stok satu tahun ke depan.

 

Dengan demikian, maka tidak akan lagi ada kelangkaan garam bila terjadi anomali cuaca seperti saat sekarang ini.

 

Di mana, katanya, perusahaan tersebut nantinya tidak hanya memproduksi lalu menjual saja, tapi juga mempersiapkan stok untuk setahun ke depan. Hingga kelangkaan garam seperti sekarang ini dapat diatasai dengan ketersediaan dan stok yang ada.

 

Lanjutnya, perusahaan tersebut juga harus ada di daerah-daerah yang curah hujannya rendah di Indonesia Timur, semisal di NTT dan NTB. Pemerintah harus turun dengan sistem inti plasma dan memastikan akan membeli garam hasil produksi rakyat agar polemik negatif lain seperti ancaman pengangguran akan dapat teratasi secara bersamaan. 

 

"Ini sangat penting dilakukan agar petani garam dan tenaga kerja dapat kembali memproduksi garam mereka," ujarnya.

 

Tambah Sayed, kebutuhan akan garam tidak dapat dihindari bagi kehidupan sehari-hari, karena salah satu program gizi yang menambahkan zat gizi yodium dalam garam (yodisasi) secara massal baik garam untuk konsumsi manusia maupun hewan adalah mutlak.(ga/ar)