"Jokowi Lebih Parah dari Soeharto"
https://jeumpanews.blogspot.com/2016/12/jokowi-lebih-parah-dari-soeharto.html
Mediaaspirasi - Penangkapan sejumlah aktivis yang dituduh
akan melakukan makar mencerminkan wajah asli pemerintahan Joko Widodo yang
otoriter kata politisi senior Permadi SH.
"Pemerintah Jokowi lebih parah dari Soeharto,"
kata Permadi sebagaimana dilansir Rimanews, hari ini (2/12/2016).
Polisi menangkap Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati
Seokarnoputri, Ratna Sarumpaet, Mayjen (purn) Kivlan Zen, Brigjen Polisi (purn)
Aditya Warman dari rumah mereka masing-masing pagi tadi dan membawanya ke Mako
Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar
menjelaskan, ada delapan tokoh yang ditangkap.
Yusril Ihza Mahendra mengatakan, mereka yang ditangkap
dituduh hendak melakukan makar. "Saya akan mendampingi mereka (sebagai
pengacara)," kata Yusril.
Menurut Permadi, penangkapan tersebut juga menunjukkan
pemerintah Jokowi tidak konsekuen dengan ucapannya yang menginginkan aksi
berjalan damai.
"Sekarang kan ada aksi gelar sajadah, aksi super damai,
kalau sekarang menangkap orang itu tidak konsekuen, kan bikin ribut ini,"
ujar Permadi.
Pria yang dikenal sebagai paranormal itu hanya menitipkan
pesan untuk pemerintahan Jokowi. "Silakan penguasa melakukan keinginannya sendiri,
keinginan untuk menangkap-nangkapi orang," kata Permadi.
Wajar
Sementara itu, mantan Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal
Suryo Prabowo menilai pemerintah Joko Widodo belum bisa dianggap otoriter
seperti Orde Baru karena menangkap sejumlah tokoh yang dikenal kritis terhadap
pemerintah.
"Masih terlalu dini. Saya pribadi melihat, ini kan aksi
212 kebetulan ada yang numpang beken. Kalau saya jadi kapolda saya juga akan
melakukan yang sama," kata Suryo.
Dia berpendapat, pemerintah telah memiliki pertimbangan-pertimbangan
untuk melakukan penangkapan. "Mungkin orang-orang (yang ditangkap) itu
akan memprovokasi aksi damai. Saya rasa wajar saja dimintai keterangan,"
ujar Suryo.
Dari pemberitaan media, menurutnya, jelas bahwa
penyelenggara aksi super damai hari ini akan selesai pukul 13.00 WIB dan tidak
akan bertanggung jawab bila ada yang melakukan aksi di luar jam tersebut.
Namun, polisi melihat dan menilai aktivis-aktivis yang ditangkap akan
memanfaatkan situasi setelah jam tersebut.
"Mungkin tidak makar, tapi memprovokasi melalui
selebaran, atau pernyataan," kata Suryo. (Rm/Mz)