Kapolri: Kelompok Santoso Kian Terdesak

JAKARTA - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kelompok teroris Santoso kian terdesak. Musababnya, gerombolan yang bersembunyi dalam hutan di daerah Poso, Sulawesi Tengah, itu semakin kekurangan logistik.

Buktinya, kata Badrodin, dua orang kelompok Santoso tertangkap tim gabungan Operasi Tinombala 2016 saat mau mencuri makanan di Kampung Baru, Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Jumat siang, pekan lalu. "Mereka turun dari hutan mencari makanan," katanya ketika dihubungi, Sabtu, 16 April 2016.

Badrodin menjelaskan, dua orang itu adalah Ibadurohman alias Ibad dan Faqih. saat ditangkap, kata dia, mereka berdua membawa bom dan senjata tajam. Selain itu, menurut Badrodin, malam seusai penangkapan dua teroris, petugas baku tembak dengan kelompok teroris.

Sayang, ujar dia, karena medan yang sulit dan terjadi pada malam hari, teroris itu tidak tertangkap. "Agak sulit mengerjakannya," katanya. "Yang ditangkap sedang diperiksa di Poso," katanya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian menyebut saat ini kelompok Santoso tinggal 27 orang. Gerombolan itu pun terpecah ke pelbagai grup kecil karena kontak senjata dengan pasukan gabungan yang terdiri atas personel TNI dan Polri.

Bahkan, Tito menduga, saat ini Santoso hanya ditemani tujuh orang pengikutnya, termasuk istrinya. "Minim logistik dan pengepungan membuat kondisi kelompok Santoso melemah," katanya, di Markas Kopassus Cijantung, Sabtu, pekan lalu.

Tito berharap Santoso dapat dibekuk sebelum masa operasi Tim Satuan Tugas Tinombala yang dibuat untuk membekuknya berakhir September 2016. Bila belum sukses, ia menginginkan Operasi Tinombala terus berlangsung hingga tuntas. "Saya pengennya sampai dengan selesai," ucapnya. (tmp/ar)

Related

NASIONAL 5197393453661600650

Posting Komentar

emo-but-icon

item