Para Tokoh Nasionalis Berkumpul di UBK Dukungi Aspirasi Rakyat dan Umat Islam

Mediaaspirasi - Membahas kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok, pada Minggu (20/11/2016) siang Rachmawati Soekarnoputri mengundang 100 tokoh nasional. Acara berlangsung di aula Dr Ir Soekarno, Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta.

"Bu Rachma sudah berkali kali menyamakan pandangan dengan Habib Rizieq dan kelompok Islam dalam arah bangsa ke depan. Selanjutnya, besok akan mengundang kaum nasionalis," ujar Syahganda Nainggolan, aktivis yang menjadi panitia acara itu di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Syahganda mengatakan bahwa acara tersebut akan membahas tiga agenda pokok, yaitu membahas isu penistaan agama oleh Ahok, membahas eksistensi Indonesia dalam kancah politik global dan mengevaluasi keberadaan UUD45 amandemen. Kasus penistaan agama dinilai memiliki kaitan dengan dua isu lainnya.

"Acara besok akan lebih fokus ke arah persatuan nasional untuk menyelamatkan bangsa Indonesia yang sedang mengalami ketegangan saat ini," papar Syahganda yang juga Direktur Sabang-Merauke Circle ini.

Diungkapkan oleh Syahganda beberapa tokoh yang sudah menyatakan kesediaannya hadir memenuhi undangan putri Bung Karno itu antara lain adalahbLaksamana (purn) Tedjo Edhi, Jenderal (purn) Djoko Santoso, Hariman Siregar, Dr. Rizal Ramli, Prof. Sri Edi Swasono, Hatta Taliwang, Djoko Edhi S Abdurrahman dan Bursah Zarnubi.

"Diperkirakan 100 tokoh nasional akan hadir," papar Syahganda.

Beberapa hari yang lalu Rachmawati memang melakukan kunjungan ke markas FPI yang dipimpin Habib Rieziegh di kawaasan Petamburan, Jakarta. Selain itu juga mengundang sejumlah tokoh ke kediamannya. Rachma beberapa kali mengungkapkan kekhawatirannya terhadap eksistensi NKRI
Tokoh nasionalis, Permadi menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan revolusi. Menurut dia, hanya revolusi satu-satunya cara untuk mengatasi kerusakan bangsa Indonesia saat ini.

"Untuk menyelesaikan kerusakan bangsa ini hanya bisa dilakukan dengan revolusi! Mari siapkan bambu runcing sebagai tanda perlawanan untuk kemerdekaan," ujar Permadi berapi-api di Universitas Bung Karno, Jakarta (20/11/2016).

Permadi yang berbicara dalam diskusi Kebangsaan dan Persatuan itu mengungkapkan salah satu tanda kerusakan itu adalah lambannya pemerintah Presiden Jokowi menangani kasus Ahok. Padahal, jelas sikap Ahok tergolong menistakan agama mayoritaa rakyat Indonesia.

"Jangan cepat puas dengan 'permen tersangka ahok', kita minta (Ahok-red) di tahan dan dilarang ikut pemilukada," papar Permadi yang bangga menyebut dirinya sebagai 'penyambung lidah Bung Karno' ini. Pada kesempatan tersebut Permadi juga mengkapkan Presiden Jokowi gagal mewujudkan janji kampanye. Pertumbuhan ekonomi meroket hanya omong kosong. Bahkan janji Jokowi membuat nilai tukar rupiah menguat menjadi sebesar Rp 10.000,- belum bisa diwujudkan atau kebohongan publik.
"Kini sistem ekonomi Indonesia telah berubah menjadi kapitalis!," ujar Permadi.(ris)

Related

NASIONAL 8298968260333980190

Posting Komentar

emo-but-icon

item