Israel Dilanda Kebakaran Besar, Apakah Karena Melarang Azan?

Mediaaspirasi - Kebakaran hutan merambah ke kawasan permukiman di Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, sehingga memaksa puluhan ribu orang pergi meninggalkan rumah-rumah mereka.

Kebakaran itu juga memaksa pihak militer memanggil para tentara cadangan untuk membantu polisi dan pemadam kebakaran menjalankan tugas mereka.

Menyebar dengan cepat akibat cuaca kering dan berangin, api mengamuk di kawasan-kawasan permukiman di Haifa. Sejauh ini tidak ada korban dengan cedera serius dilaporkan, namun puluhan orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernafas.

Polisi dan petugas pemadam kebakarn dikerahkan ke berbagai penjuru kota. Penduduk bergegas meninggalkan rumah-rumah mereka dengan membawa barang-barang milik mereka. Sejumlah orang menutup wajah mereka dengan kain basah untuk menghindari asap yang menyesakkan.

Kebakaran ini merupakan yang terbesar dari beberapa insiden kebakaran di berbagai wilayah Israel dalam beberapa hari terakhir. Bencana ini bahkan yang terburuk sejak 2010, sewaktu kebakaran berlangsung empat hari dan menewaskan 42 orang. Saat itu, api hanya bisa dipadamkan setelah helikopter pemadam kebakaran didatangkan dari tempat hingga sejauh AS.

Kebakaran hebat itu hanya berselang beberapa hari setelah aturan soal azan tercantum dalam rancangan undang-undang yang tengah digodok oleh satu komite pemerintah, hari Minggu (13/11/2016).

Media di Israel memberitakan jika nantinya aturan ini disahkan, maka masjid di Israel tidak dibolehkan menyiarkan azan melalui alat pengeras suara.

Pembatasan volume ini sebenarnya ditujukan kepada semua pemeluk agama, namun banyak yang memperkirakan komunitas Muslim akan menjadi pihak yang terkena dampak paling besar.

Sekitar 17,5% warga Israel beretnis Arab dan sebagian besar memeluk Islam.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendukung usul yang dimaksudkan agar suara azan di negara tersebut tidak terlalu keras.

PM Netanyahu mengatakan pihaknya menerima keberatan akibat suara azan yang terlalu keras.

“Sudah sering sekali warga datang kepada saya, mereka berasal dari berbagai kalangan, dari berbagai agama, yang keberatan dengan kerasnya suara yang disiarkan dari rumah-rumah ibadah,” kata PM Netanyahu ketika menyampaikan sambutan di rapat kabinet.
Ia menambahkan pemerintah Israel akan melindungi siapa pun ‘yang menderita’ akibat kerasnya suara dari rumah-rumah ibadah. (Knfts/ar)

Related

INTERNASIONAL 8670021985321472301

Posting Komentar

emo-but-icon

item